Peralatan Akuntansi dalam sebuah bisnis, Bagi Anda yang sudah berkecimpung dalam dunia bisnis, pastinya sudah tidak asing dengan peralatan dan perlengkapan dalam sistem akuntansi. Peralatan (equipment) dan perlengkapan (supplies) adalah aset yang dijadikan sebagai “harta” perusahaan.
Namun, apa sebenarnya pengertian dan contoh peralatan dalam akuntansi? Adakah perbedaan antara peralatan dan perlengkapan?
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, mari pelajari lebih lanjut penjelasan berikut ini.
Apa Itu Peralatan pada Akuntansi?
Di dalam dunia bisnis, pasti ada sistem akuntansi untuk menjalankan bisnis. Bahkan ada beberapa perusahaan yang mengukur besar atau kecilnya perusahaan melalui sistem akuntansi.
Dalam sistem akuntansi akan ditemukan beberapa rekening akun, yang memperlihatkan aktiva (harta) perusahaan.
Akun “Harta” tidak hanya ada satu, tapi terdapat beberapa. Contohnya akun Kas, akun Bank, akun Piutang, dan akun Asset yang terdiri berdasarkan, harta tetap berwujud dan tidak berwujud.
Jadi, dari uraian di atas sudah sangat jelas jika peralatan masuk dalam akun aset.
Baca Juga: 8 Jenis Akuntansi dalam Bisnis
Lantas apa itu peralatan yang dimaksud pada akun aset tadi?
Maksud dari peralatan (equipment) adalah akun aset (fixed asset) yang dijadikan sebagai investasi modal jangka panjang dalam menjalankan perusahaan.
Peralatan itu sendiri terdiri dari beberapa jenis yang masing-masing mempunyai klasifikasinya tersendiri.
Jenis-jenis Peralatan pada Akuntansi
Peralatan bisa dibagi sebagai dua jenis, yaitu “peralatan besar” dan “peralatan kecil”. Lalu apakah perbedaan berdasarkan kedua jenis peralatan tersebut? Terdapat perbedaan yang cukup mencolok dari sisi akuntansinya yang perlu dipahami.
1. Peralatan Besar
Peralatan besar adalah peralatan yang memang merupakan aktiva perusahaan yang bisa saja dijual kembali dan bisa menghasilkan pendapatan.
Tentu saja peralatan besar ini harus disusutkan, saat pembelian akan masuk ke saldo aktiva tetap, misalnya berikut ini:
Pembelian peralatan:
- [D] Aktiva – Seperangkat Komputer
- [K] Kas / Bank
Saat Penyusutan peralatan komputer tersebut:
- [D] Beban Penyusutan Seperangkat Komputer
- [K] Akumulasi Penyusutan Seperangkat Komputer
Atau
- [D] Beban Penyusutan – Seperangkat Komputer
- [K] Aktiva – Seperangkat Komputer
2. Peralatan Kecil
Lalu yang kedua, ada peralatan kecil. Metodenya hampir sama, hanya caranya saja yang sedikit tidak sama. Contoh peralatan kecil seperti misalnya obeng, stapler, gunting, dan lain-lain.
Saat terjadi pembelian, tambahkan peralatan kecil ke kelompok Aktiva Tetap – Peralatan Kecil.
Misalnya:
(D) Aktiva Tetap – Peralatan Kecil
(K) Kas / Bank
Begitu terus sampai akhir tahun buku. Tapi, karena masuk kelompok aktiva tetap, berarti harus disusutkan.
Kemudian ada pertanyaan:
- Bagaimana cara menyusutkannya?
- Bagaimana mampu mengetahui barang yang mana yang hilang?
- Barang mana yang rusak?
Solusi penyelesaiannya adalah dengan melakukan perhitungan peralatan secara seksama.
Cara Menghitung Besarnya Peralatan pada Akuntansi
Cara menghitung besarnya peralatan (equipment) terutama peralatan kecil dengan melakukan stock opname sebagai langkah awal. Dalam melakukan stock opname ini dibutuhkan ‘penghitungan fisik’.
Dimulai berdasarkan yang paling kecil seperti isi stapler, pulpen, sampai yang cukup besar misalnya kertas printer, obeng, dan lain-lain. Kemudian Anda membandingkannya dengan buku besar akun Aktiva Tetap – Peralatan Kecil.
Begitu Anda yakin angka -angkanya telah sama, berarti Anda telah mendapat angka berapa jumlah persediaan per tanggal penghitungan fisik (akhir tahun). Dari nomor ini anda mampu mengetahui berapa penggunaan peralatan dalam periode tersebut.
Baca Juga: Mengenal Istilah Goodwill Dalam Akuntansi
Untuk menerima penyusutannya, Anda mampu memakai rumus perhitungan HPP (Harga Pokok Produksi) dalam persediaan:
Saldo Awal Peralatan + Pembelian Peralatan – Saldo Akhir Perhitungan Peralatan
Hasilnya akan memberitahukan peralatan yang menyusut selama tahun berjalan. Setelah menerima output perhitungan tersebut, maka bisa digunakan jurnal penyusutan sebagai berikut:
[D] Penyusutan – Peralatan Kecil
[K] Akumulasi Penyusutan – Peralatan Kecil
Catatan: Setelah disusutkan, maka nilai buku Peralatan kecil pada Neraca akan seperti output penghitungan fisik.
Dengan perlakuan seperti ini, maka keuntungan perusahaan tidak akan terlalu tergerus lantaran besarnya beban alat-alat mini yang timbul, padahal peralatan-alat-alat kecil tadi masih dipakai sampai periode berikutnya.
Contoh Peralatan dalam Akuntansi
Dalam suatu usaha pasti didukung dengan adanya peralatan dan perlengkapan dalam mengoperasikan usaha tadi. Misalnya saja dalam sebuah bisnis atau usaha konveksi.
Contoh peralatan yang dipakai pada menjalankan bisnis konveksi merupakan mesin jahit yang menjadi aset jangka panjang.
Cara menghitung peralatan mesin jahit dalam sistem akuntansi dengan menggunakan biaya penyusutan yang ada selama mesin jahit tersebut dipakai dan dimanfaatkan.
Beberapa contoh peralatan lain merupakan:
- Komputer
- Kendaraan
- Peralatan lainnya yang mempunyai masa penggunaan yg lama
Berbeda halnya dengan perlengkapan yang memiliki masa penggunaan yang relatif singkat dan bersifat habis digunakan seperti kertas, pulpen, pensil, & lain sejenisnya.
Perbedaan Peralatan dan Perlengkapan pada Akuntansi
Selain masa penggunaan yang berbeda, masih ada beberapa aspek lain yang membedakan peralatan dan perlengkapan.
1. Peralatan
- Biaya penyusutan: Ada
- Masa penggunaan: Lebih dari 1 tahun
- Penjualan kembali: Bisa dijual kembali
- Sumber penggerak: Biasanya memakai sumber listrik
- Biaya: Relatif mahal
- Tujuan primer: Sebagai “pemeran” utama pada produksi
- Pencatatan pada laporan keuangan: Fixed Asset
2. Perlengkapan
- Biaya penyusutan: Tidak terdapat
- Masa penggunaan: Kurang dari 1 tahun (barang habis digunakan)
- Penjualan kembali: Umumnya tidak sanggup dijual kembali
- Sumber penggerak: Umumnya tidak menggunakan listrik
- Biaya: Murah
- Tujuan primer: Sebagai “pemeran” pendukung dalam produksi
- Pencatatan di laporan keuangan: Current Asset
Kesimpulan
Istilah peralatan pada sistem akuntansi mempunyai pengertian sebagai akun aset merupakan alat investasi jangka panjang dalam mengoperasikan perusahaan.
Ada 2 (dua) jenis peralatan yaitu peralatan besar dan peralatan kecil. Kedua jenis peralatan ini dalam perhitungan akuntansi harus memperhatikan biaya penyusutan.
Hal ini tidak sama dengan perlengkapan yang tidak mempunyai biaya penyusutan lantaran bersifat habis pakai.
Contoh perlengkapan, alat tulis kantor seperti kertas dan pulpen. Sedangkan model peralatan adalah mesin produksi dan personal komputer .
Tidak hanya itu, ada beberapa aspek lainnya yang membedakan peralatan dan perlengkapan dalam sistem akuntansi, mulai dari biaya yang dimuntahkan untuk membeli peralatan cenderung lebih besar daripada perlengkapan.
Kemudian, masa penggunaan peralatan yang bersifat jangka panjang berdasarkan dari perlengkapan yang mempunyai waktu penggunaan singkat. Hingga, pencatatan dalam laporan keuangan untuk peralatan pada fixed asset sedangkan perlengkapan pada current asset.